Nanma
: SLAMET RIYANTO
Nim : F1C111059
Prodi : Kimia S1
Mata Kuliah : Kimia Organik Fisik
Mata Kuliah : Kimia Organik Fisik
Dosen Pengampu : Dr.Syamsurizal.M,Si
Fakultas
Sains Dan Teknologi
UNIVERSITAS JAMBI1). Teori asam – basa Arrhenius
Dalam teorinya tentang penguraian (disosiasi) elektrolit, Svante Arrhenius (1884) mengajukan bahwa elektrolit yang dilarutkan di dalam air terurai menjadi ion-ion: elektrolit yang kuat terurai sempurna; elektrolit yang lemah hanya terurai sebagian. Suatu jenis zat yang jika terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) disebut asam, misalnya HCl
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Basa jika terurai menghasilkan ion
hidroksida (OH-)
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
Faktanya larutan bersifat asam maka
dilarutkan di dalam air menghasilkan H+, bukan jenis zat yang
dilarutkan di dalam air menghasilkan H+ maka asam. Begitu juga
dengan basa.
Air sebagai asam maupun basa. Satu molekul H2O berperan sebagai
basa dan menerima H+ menjadi H3O+; H2O
yang lainnya berperan sebagai asam dan melepaskan H+ menjadi OH-.
2.Teori asam – basa Bronsted-Lowry
Secara terpisah J.N. Bronsted di Denmark dan T.M. Lowry di
Inggris dalam tahun 1923 menjelaskan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan teori
asam – basa Arrhenius, misalnya:
Dalam beberapa reaksi yang dilakukan dalam pelarut bukan air seperti ammonia cair, memperlihatkan mempunyai sifat-sifat asam – basa. ternyata, OH- tidak ada karena tidak ada atom oksigen di dalam susunan tersebut
Reaksi lengkap: NH4Cl + NaNH2 → NaCl +
2NH3
Reaksi ion: NH4+ + Cl- + Na+
+ NH2- → Na+ + Cl- + 2NH3
Reaksi ion bersih: NH4+ + NH2-
→ 2NH3
Menurut teori asam – basa Bronsted-Lowry, suatu asam adalah
donor proton, dan suatu basa adalah akseptor (penerima) proton,cara menentukan mana asam dan mana basa sebagai berikut :
dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa HCl berperan sebagai donor proton (ion Hidrogen) dan NH3 sebagai akseptor proton, jadi HCl merupakan spesi asam dan NH3 merupakan spesi basa.
3. Teori Lewis
Dengan waktu yang hampir bersamaan G.N. Lewis mengembangkan suatu pemikiran lain
tentang asam dan basa dari teori Arrhenius pada saat/ waktu yang hampir
bersamaan dengan Bronsted dan Lowry (1923).Dalam teori Lewis, asam adalah penerima
pasangan elektron dan basa adalah donor (pemberi) pasangan elektron. Dari yang
kita ketahui tentang ikatan kimia, asam adalah zat yang mempunyai orbital yang
belum penuh dan kekurangan elektron. Basa adalah zat yang memiliki pasangan
elektron yang dapat digunakan bersama. Sebagai tambahan, reaksi asam-basa
menuju kearah pembentukan ikatan kovalen antara asam dan basa. Kita ambil contoh
NH3 + BF3–> H3N- BF3
jika digambarkan struktur lewisnya,
NH3 (amonia) mempunyai sepasang elektron bebas dan membentuk ikatan kovalen koordinasi , ia memberikan pasangan elektron, jadi ia adalah spesi asam dan BF3 adalah spesi basanya. Dari ketiga teori asam basa di atas mungkin memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai asam dan basa
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_asam_basa_Br%C3%B8nsted%E2%80%93Lowry
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_asam_basa/teori_asam_dan_basa/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam
Pertanyaan saya :
1. Mengapa dalam mempelajari teori asam-basa kita diharuskan memahami teori arrhenius,brownsted lowry,lewis mengapa tidak di jadikan satu teori saja(mengapa kita tidak mempelajari teori asam lewis saja atau teori tebaru atau penyempurnaan teori sebelumnya? atau Menurut pembaca Manakah teori itu yang paling bagus mengenai asam dan basa ?
Jawaban sementara saya :
karena bagaimana pun setiap teori mempunyai argumen tersendiri yang menguatkan teorinya masing-masing jadi setiap teori mempunyai kelebihan dan kelemahan yang saling melengkapi ,seperti :
Kelebihan teori asam – basa Arrhenius:
*) mampu menjelaskan proses netralisasi lebih baik
dibanding teori-teori sebelumnya
*) berhasil menerangkan aktivitas katalis dari asam dalam
reaksi-reaksi tertentu
Kelemahan teori asam – basa Arrhenius:
*) hanya terbatas pada pelarut air
Arrhenius tidak bisa mengenali senyawa lain sebagai basa kecuali yang menghasilkan OH-
Keterbatasan Arrhenius dalam menerangkan sifat-sifat asam - basa mendorong munculnya teori asam – basa brownsted lowry
Kelebihan teori asam – basa Bronsted-Lowry:
*) teori mengenai asam – basa yang dikemukakan oleh
Bronsted-Lowry lebih luas dibandingkan dengan teori Arrhenius karena mencakup
reaksi dalam berbagai jenis pelarut, tidak hanya air
Kelemahan teori asam – basa Bronsted-Lowry:
*) banyak reaksi yang terjadi tidak dapat dijelaskan oleh
Bronsted-Lowry, misalnya dalam suatu reaksi yang tidak melibatkan proton
Banyak reaksi yang terjadi tidak dapat dijelaskan oleh
Bronsted-Lowry mendorong muncul teori baru yang mampu mencakup seluruh reaksi
yang ada, yaitu: teori lewis :
Kelebihan teori asam – basa Lewis:
Nah,Sekarang Menurut Pembaca Manakah diantara ketiga teori itu yang paling bagus konsepnya atau lebih mudah dipahami pembaca dalam mempelajari tentang asam dan basa,mengapa tidak teori lewis(teori terbaru) saja yang kita pelajari bagaimana pendapat pembaca ?
5 komentar:
Menurut saya teori arrhenius lah paling baik karena sebagai pelopor munculnya teori asam basa sedangkan teori lewis hanya menambahkan/merevisi saja itulah yang menjadi alasan mengapa menurut saya teori arrhenius tetap dipelajari sampai sekarang
jaman semakin berkembang cuy jadi berbagi toeri dan pendapat orang- orang sekain banyak,
menurut saya hukum lewis dapat menjelaskan teori asam dan basa lebih sederhana :
Asam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.
dan penjelasan ini mudah dipahami
Menurut saya ketiga teori akan sangat perlu dipelajari dikarenakan ketiganya sama-sama benar dan berdasarkan penelitian maka untuk itu kita perlu memilih teori mana yang cocok untuk diterapkan
Menurut saya teori ketiga nya bagus... kita harus menghargai masing masing teori...tidak memihak salah satu dari mereka😎
Posting Komentar